Kamis, 29 Agustus 2013

Saat Masalah Menimpa, Biarkan Itu Berlalu Dengan Sendirinya

Semua akan berlalu
Jalan tak selamanya lurus, selalu ada tikungan. Namun itu hanyalah tikungan dan bukan akhir dari jalan itu sendiri.
Dalam perjalanan kehidupan, setiap manusia pasti akan melewati berbagai masalah, setiap kita pasti memiliki masalah masing-masing. Baik masalah pekerjaan, hubungan, dan lain sebagainya.

Mungkin bagi setiap orang memiliki cara berbeda-beda dalam menghadapi masalah tersebut, ada yang mengadapinya dengan rasa takut, panik, tenang, sabar, terburu-buru, dan lain sebagainya dan bahkan mungkin ada yang tidak peduli akan masalah yang dia hadapi. Itu semua tergantung kepada siapa orang yang menghadapinya.

Tapi akan sangat sulit, ketika masalah itu sudah bagian dari karakter. Orang dengan karakter penakut pasti akan sulit menyelesaikan masalah dengan menggunakan keberanian. Tapi selama masalah itu bukan bagian dari karakter, mungkin hanya dengan diberi motivasi dan pandangan yang berbeda, orang penakut bisa menjadi berani.

Intinya, bila hari ini masalah dan kepedihan sedang menghampiri maka bersabarlah, kemudian persiapkan diri untuk menghadapi kebahagiaanmu yang akan datang, setiap badai pasti berlalu. Dan jika masalahmu pasti berlalu, Why so serious?. Sedih, gundah, galau takkan mampu menyelesaikan masalah.

Jikapun hidupmu selalu dirundung kepedihan, percayalah di balik kepedihanmu ada kebahagiaan yang masih tersembunyi. Masalah akan membawa pelajaran, mengasah kita untuk menjadi dewasa dalam bersikap. Serahkanlah hati kita untuk diproses menjadi lebih dewasa.

Dan jika kebahagiaan itu datang bukan berarti kita akan bahagia terus selamanya sampai mati. Ingatlah bahagia itu pun akan berlalu. Karena kesedihan dan kebahagiaan akan selalu datang silih berganti laiknya siang dan malam.

Hidup sangatlah singkat, nikmati setiap hari yang tersisa bagi hidup kita, karena selalu ada alasan bagi kita untuk tersenyum. Dan biarkan semua berlalu dengan sendirinya.  "Just enjoy your life".

Selasa, 20 Agustus 2013

Dia Memiliki Kerinduannya Sendiri

Dia memiliki kerinduannya sendiri. Mengapakah mereka selalu mengkhawatirkannya? Tidak layakkah dia untuk mencari dan menemukan apa yang disenanginya? Mengapakah mereka harus mencampakkan semua mimpi-mimpi indahnya? Apakah kebenaran selalu hanya milik mereka, orang-orang yang merasa bahwa kebenaran mereka adalah kebenaran mutlak?

Ketakutan mereka sendiri pada bayangan masa depan yang tak teraba, dan harapan mereka sendiri yang tak teraih, kemudian membuat mereka ingin agar dia menjadi jauh lebih berhasil dari pada mereka sendiri. Tetapi apakah keberhasilan untuk mereka harus sama dengan keberhasilan untuk dirinya di masa nanti?

ingatlah! Dia juga memiliki kerinduannya sendiri.  kalian bisa mengarahkanya tetapi jangan membentuk dirinya menjadi seperti bayangan yang kalian inginkan. Dia bukan tanah liat yang dapat di ubah bentuknya sesuai dengan apa yang kalian idekan. Hidupnya bukanlah suatu bentuk mekanik yang dapat dijalankan seperti menjalankan robot lewat remote-control.

Mimpinya, keinginanya dan harapanya, kerinduan-kerinduanya pasti bukanlah suatu kesia-siaan belaka. Sebab dia pun diciptakan sama seperti kita, kalian, dan mereka. Dirinya juga tak lain dari cermin kerinduan Tuhan untuk membuat manusia secara bebas mampu menentukan dirinya sendiri.

Setiap manusia menyimpan kerinduannya sendiri, begitupun dirinya. Dan karena itu, jangan menjadikanya terkukung dan kesepian. Merasa tak pernah dipahami. Merasa tak pernah dipedulikan perasaannya. Sehingga menjadi bentuk kewajaran jika terkadang dirinya menjadi pemberontak yang aktip. Atau menjadi penurut yang pasip. Dan semua itu hanya akan berujung pada kegagalnya menjadi dirinya sendiri. Larut dalam situasi emosional, melawan atau pasrah, dan gagal menyikapi hidup.

Ingatlah, bahwa dia memiliki kerinduanya sendiri. Dan tidak setiap kerinduan itu sama dengan kerinduan kita, kalian dan mereka. Kita dapat mengarahkan tetapi jangan memaksanya. Kita dapat meminta tetapi tidak untuk mengharuskan. Berapa banyakkah penderitaan terjadi karena sikap kita yang keras dalam memaksa untuk mewujudkan mimpi kita sendiri?

Maka marilah kita menyadari untuk tidak menjadikanya seseorang yang sepi. Dia pun memiliki hak untuk mewujudkan kerinduanya. Untuk menyatakan keberadaan diri mereka. Kita tidak perlu mengkhawatirkan banyak hal tentangnya. Sebab kita sendiri pun tidak abadi. Suatu waktu kelak pun, kita harus membiarkan dia untuk terbang melayang dengan saya-sayapnya sendiri. Yang jauh lebih berdaya daripada sayap kita sendiri. Jauh lebih berdaya. (*)

Minggu, 04 Agustus 2013

Berdamailah Dengan Masalalu


Seperti jejak kaki dikulit pasir pantai...
Ketika kesedihan adalah jalan yang harus aku miliki dalam hidup, maka aku membuat catatan dalam hati bahwa aku akan menyampaikan kebahagiaan dan senyum hangat untuk semua orang di sekitarku.

Masa lalu, ada saatnya untuk diketahui, pada waktu yang tepat. Namun hanya untuk kita ketahui, mengambil pelajaran karenanya, sebab kita tidak hidup di masa lalu. Dan masa depan kita, telah kita tulis sendiri dari sekarang.

Kita pernah mencintai seseorang, terkadang kita berfikir menyimpan masa lalu yang tidak mengenakan itu erat-erat. Sering kita berfikir untuk memutar waktu, dan menghapus masa lalu yang hitam itu. Di kubur dengan dalam agar tidak pernah lagi muncul ke permukaan dan di ketahui oleh orang yang kita sayangi. Namun diluar kesadaran kita, kehadiran orang-orang di masa lalu kita, adalah mereka yang mencintai kita, mencintai separuh dari kita. Dan itu adalah bagian yang telah membangun karakter kita saat ini, memberi pelajaran dan pelengkap separuh dari hidup kita.

Disaat kita terusik dengan pertanyaan orang-orang yang menayakan masa lalu kita, kenapa begini, bukan begitu?. Dan bukan hal yang mudah untuk kita menjawab semua itu. Iya kenapa kita harus berfikir seperti ini bukan seperti itu. Seperti biasa ketika ada yang bertanya seperti itu, biasanya kita akan tertawa dan mengatakan, memang banyak kesalahan yang sering kita lakukan dalam hidup. Tersenyum, dan senyuman itu adalah cara kita untuk berdamai dengan masa lalu, lucu dan telah selesai.

Namun bagi saya tidak ada kesedihan sebab saya lebih banyak jatuh cinta pada kegembiraan dan bahagia. :)

Masalalu telah selesai, habis dan mati!... just enjoy your life...